Menulis
berita (news) tidak bisa asal-asalan, ataupun " yang penting
pembaca ngerti ". Padahal penulisan berita memiliki pedoman
dasar menulis berita yang harus diperhatikan agar berita menjadi baik, menarik,
efektif, dan sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalistik.
Salah
satu ciri Penulis berita (Pewarta-red) profesional adalah menulis berita secara
profesional juga. Salah satu ciri profesionalisme Pewarta adalah keahlian
menulis berita dengan baik. Banyak Penulis berita terutama media online yang
terlihat "amatiran" dalam menulis berita dan menerjang kode etik
jurnalistik.
Agar
Penulis berita memiliki kompetensi jurnalistik, cermati hal-hal berikut sebagai
pedoman penulisan berita yang profesional :
Piramida Terbalik.
Gaya
piramida terbaik (Inverted Pyramid) adalah pedoman
paling dasar dalam menulis berita. Gaya ini membuat pembaca senang karena
langsung mendapatkan informasi inti atau terpenting setelah membaca judul. Dalam naskah berita bergaya piramida terbalik,
bagian atas (awal tulisan) hanya terdiri dari satu atau dua laimat yang berisi
informasi terpenting. Bagian ini yang disebut teras berita (news lead). Bagian
berikutnya berisi informasi penjelas atau detail informasi.
Summary Lead (teras berita kesimpulan).
Teras
kesimpulan menempatkan inti berita di bagian paling awal, yaitu alinea pertama
naskah berita. Unsur berita 5W+1H dimunculkan di bagian ini sehingga ringkasan
informasi langsung tersampaikan di awal.
Nada Tulisan (Tone)
Tugas
Anda sebagai reporter adalah melaporkan fakta dan opini orang lain dan tidak
memasukkan opini Anda pribadi kedalam berita (leave your own opinions out of
the story). Jika ingin beropini atau menilai suatu peristiwa, ada jenis tulisan
tersendiri, yaitu artikel opini dan/atau editorial (tajukrencana/opini
redaksi).
Berbagai Sumber (Multiple Sources)
Salah
satu ciri naskah berita adalah adanya sumber. Berita itu laporan. Wartawan
melaporkan peristiwa atau perkataan (keterangan, pernyataan) sumber. Makin
banyak orang yang berbicara (diwawancara) akan membuat berita Anda kian baik.
Anda bisa menggunakan kutipan langsung (direct quotes) atau menuliskannya
dengan kata-kata sendiri (paraphrase) yang dikatakan narasumber, tapi harus
selalu ingat untuk mengidentifikasi sumber (who says what).
Penyusunan Kalimat
Kalimat
dalam berita hendaknya terdiri dari 20-28 kata. Kian pendek, kian baik. Pembaca
selalu menyukai kalimat dan tulisan ringkas. Kalimat dalam berita seara
lengkap memuat unsur 5W1H, yaitu menjawab pertanyaan who (siapa),
what (apa), why (kenapa), where (dimana), when (kapan),
dan how (bagaimana).
Lead
Pembuka berita, awal naskah berita setelah judul. Biasanya sebuah ringkasan tentang informasi terpenting.
Pembuka berita, awal naskah berita setelah judul. Biasanya sebuah ringkasan tentang informasi terpenting.
Headline
Judul
atau "penarik perhatian" di atas isi tulisan (berita). Hindari judul
berita berupa kalimat tanya karena kalimat tanya bukan menyampaikan informasi.
Angle
Sudut
pandang (point of view) tertentu atau cara memandang sebuah peristiwa.
Fact-checking
Fact-checking
Periksa
faktualitas berita benar adanya, termasuk penulisan nama, jabatan, lembaga.
Demikian ringkasan Pedoman dasar menulis berita yang penting dalam menulis berita. Perlu diingat, hal yang sering dilanggar oleh Pewarta pemula dan/atau "Pewarta Amatir" adalah soal Nada Tulisan (Tone).
Semoga bermanfaat.
Terima Telah Berkunjung